Khamis, 25 Jun 2009

Duhai Suami


“Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap istri, dan aku adalah orang yang paling baik diantara sekalian terhadap istri” (At-Turmudzi)

Apa yang menyebabkan suami begitu tega terhadap isterinya? Menghina,mengutuk dan memaki-hamun isterinya?.Suami yang demikian tidaklah gentle, kerana ia berani hanya pada seorang perempuan. Perempuan yang seharusnya ia lindungi. Perempuan yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang baik kerana telah begitu banyak berjasa. Isteri adalah perempuan yang mengandungkan anaknya dengan susah payah dalam hitungan waktu yang lama setelah itu mempertaruhkan nyawa untuk proses melahirkan. Isterinya yang menyediakan makanan untuk seluruh keluarga, bahkan mungkin menyediakan telinga untuk menjadi pendengar yang baik, menyediakan stock kata-kata yang menghibur ketika suami mendapatkan masalah, bahkan mungkin solusi. Apakah ada alasan setelah isteri berbuat yang terbaik untuk keluarganya mendapatkan perlakuan yang sewenang-wenang?.

Wahai suami.Kiranya isteri berbuat salah kali pertama janganlah ia dihukum seperti telah melakukan sepuluh kesalahan tapi nilailah sepuluh kebaikan yang telah dilakukannya.Isterilah yang sentiasa dekat dengan kita dalam keadaan suka,duka,susah, senang, sedih ataupun gembira.Isteri juga punya hati dan perasaan seperti suami yang sentiasa ingin dijaga hati dan perasaannya.

Wahai suami, ingatlah isteri adalah sesuatu yang istimewa. Sayangilah ia, karena ia adalah penyejuk mata, pembangun rumah tangga yang menjelma surga. Bimbinglah isteri dengan lemah lembut, karena ia dicipta dengan banyak anugerah mulia. Jangan pernah mencampakkan isteri, dalam keadaan apapun, karena ia adalah ibu dari anak-anak yang kau bina secara bersama. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, jangan pernah meruntuhkan madrasah pembentuk karakter bangsa.

Sayangi ia, karena ibumu juga isteri dari suami yang menyayangi. Tersenyumlah untuk segala hal yang ia persembahkan kepadamu. Berjanjilah untuk tidak membuatnya mengeluarkan air mata-air mata kedukaan. Tirulah Rasulullah yang selalu berbuat baik kepada para isterinya. Dalam hadisnya beliau menekankan “Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling baik terhadap isteri, dan aku adalah orang yang paling baik diantara sekalian terhadap isteri” (At-Turmudzi), Bahkan beliau pernah bersabda: “Barang siapa yang menggembirakan seorang wanita (isteri), seakan-akan menangis karena takut kepada Allah. Barangsiapa menangis kerana takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari neraka”.


MAAFKAN DAKU!


Image

AllahuAkbar!!..kupanjatkan syukur paMU atas nikmat n kurniaMU yg menggunung pada diriku yg serba kekurangan ini..
Alhamdulillah,....syukur pada-MU kerana masih dberi peluang utk meminjam suasana duniawi yg sementara..
..w/pun semalam diriku ini hampir..hampir..... :oops: ..
Allahuakbar....daku yang leka..cuai membiarkan gerak rasa n naluri drMU....namun ENGKAU senantiasa disampingku
menolong diriku yg serba kerdil ini...
Allahuakbar!...

"DIRI INI TIDAK SEMPURNA TANPA CINTA DARI-MU AR-RABB...
SUBHANALLAH. ... ALHAMDULILLAH,... redha-MU yang ku cari ya ALLAH..ampuni diriku..

MAAFKAN DAKU!

Image

Ya Allah, berat rasanya dugaan-Mu untukku hadapi..ku kira diriku kuat berlari, namun lemah rasa kaki ku biar hanya berdiri.
Ya Allah, selimutkan aku dengan kasih-Mu, agar tenang jiwaku dalam perjalanan ini, dan dapat ku teruskan langkah sekuatnya menuju destinasi abadi.
Ya Allah, Kau campakkanlah rasa sabar dan redha pada hatiku, agar segala ketentuan-Mu ku terima seikhlasku.
Ya Allah, sayangilah dan kasihanilah hamba ini, agar aku tak rasa sendiri.


Duhai Hati, Jangan Kau Terkorban dengan Dunia..



Sesekali hati mengeluh dengan kesusahan dan kepayahan hidup. Terasa pedih dan rapuh, sakitnya seperti tiada hati lain yang mampu mengerti. Namun tidak tersedarkah hati itu adalah ujian dari Tuhannya? Kepayahan itu sesungguhnya adalah bentuk tarbiyahNya kepada hati. Pernah hati bersyukur kerana mendapat perhatian yang sedemikian dari Tuhannya? Terlebih banyak mengaduh dari bertahmid rasanya.

"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." -Surah Al-Ankabut ayat 2-3
""...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir." -Surah Yusuf ayat 12

Tak tersedarkah hati segala yang diberinya itu adalah nikmat;
kebahagiaan adalah nikmat, sakit adalah nikmat, perit itu lebih nikmat,
jika hati ingin menerima.
Duhai hati, sedarlah,
bukannya Tuhanmu tidak mendengar segala jerit perih,
betapa pedih peritnya derita apa yang dialami,
betapa segala yang hati ingin, tidak semua kan hati perolehi.
Bukankah Dia sudah terang-terang berfirman:

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." -Surah Al-Baqarah ayat 216

Nah, Tuhannya sendiri telah siap mengatur segala rencana perjalanan hidupnya hati.
Mengapa harus merungut lagi dengan jalan yang ditempuh.
Duri-duri dan halangan itu adalah rahmat.
Redha dan pasrah, wahai hati, itulah lumrah.